Desa Botoputih

Legenda Dan Sejarah Desa

Menurut sumber cerita dari para sesepuh desa Botoputih masa kini, bahwa terjadinya Desa Botoputih yakni ketika itu sebelum dinamakan desa botoputih salah satu dari empu yang tinggal di Padepokan ngukir negoro yang bernama empu sunah, kemudian empu sunah menjelajahi hutan dan menemukan batu bata yang sudah berlumutan kemudian empu sunah memebersihkan batu bata bata tersebut hingga terlihat warna aslinya. Yaitu warna putih dari situlah empu sunah member nama batu bata tersebut “Botoputih” karena lokasi dimana empu sunah menemukan batu bata tersebut sangat strategis, muncullah pemikiran dari empu sunah untuk memboyong padepokannya yang semula bertempat di ngukir negoro ketempat ditemukannya batu bata tersebut dan menganti padepokannya menjadi Desa Botoputih yang berasal dari kata bata dan putih yang artinya bata tersebut elambangkan kesucian. 

Tidak lama kemudian terbentuklah sebuah dusun yang bernama jambe wangi. Jambe wangi berasal dari kata jambe dan wangi yang berarti jambe yang berbau wangi karena pada waktu itu warga Desa Botoputih mencari kayu bakar di hutan, dan menemukan pohon jambe yang berbau wangi dan pada saat itu juga jambe tersebut di keramatkan dan tempat itu dipakai untuk nama sebuah dusun, yaitu dusun jambe.

Selain dusun jambe di Desa Botoputih juga ada sebuah dusun yang bernama mangku jayan . salah seorang sesepuh Desa Botoputih berjalan dan melihat seorang ibu yang memangku anak laki-laki dan sesepuh tersebut berhenti sejenak untuk menghampiri ibu tersebut dan ngobrol-ngobrol dan menanyakan siapa nama dari anak yang dipangkunya dan ia menjawab anaknya bernama jayan. Sehingga muncul ide dari sesepuh itu untuk memberikan nama pada tempat itu dusun mangku jayan.

Di Desa Botoputih juga ada dusun yang bernama dusun krapyak. Pada saat itu ada sesepuh yang mendirikan pagar krepyak yang sangat megah sehingga tempat di mana didirikan pagar tersebut diberi nama krapyak yang digunakan untuk nama sebuah dusun yaitu dusun krapyak.

Selain dusun jambe, dusun krapyak di Desa Botoputih juyga ada dusun yang bernama barupetak. Adapun asal mula dusun itu yakni waktu di Desa Kalang Ider di Kec. Sooko terjadi sebuah pertarungan ayam (sabung ayam) dan ayam yang bertarung pada saat itu berlari menuju Desa Botoputih. Saat tiba di Desa Botoputih kedua ayam tersebut kepalanya petak akibat dari pertarungan, sehingga tempat yang disinggahi ayam tersebut dinamakan dusun baru petak yang berarti kembar dan petak gundul.

Desa Botoputih berdiri pada tahun 1865, dan sampai dengan sekarang telah mengalami beberapa periode.

1. Periode tahun 1865 s/d 1880 (15 tahun)

Desa Botoputih dipimpin oleh seorang lurah yang bernama Karto Iromo dan dibantu oleh carik Wahyu Suwito

2. Periode tahun 1880 s/d 1920 (40 tahun)

Pada masa periode ini Desa Botoputih dipimpin oleh Kromo Bario dan dibantu oleh carik Wahyu Suwito

3. Periode tahun 1920 s/d 1955 (35 tahun)

Pada periode ini Desa Botoputih dipimpin oleh Marto Ikromo dan dibantu oleh carik Imam Sunjono

4. Periode tahun 1955 s/d 1956 (1 tahun)

Pada periode ini Desa Botoputih dipimpin oleh Musiran dan dibantu oleh carik Imam Sunjono

5. Periode tahun 1956 s/d 1962 (6 tahun)

Pada periode ini Desa Botoputih dipimpin oleh Saringat dan dibantu oleh carik Wasito

6. Periode tahun 1962 s/d 1965 (3 tahun)

Pada periode ini Desa Botoputih dipimpin oleh Imam Sunjono dan dibantu oleh carik Wasito

7. Periode tahun 1965 s/d 1968 (3 tahun)

Pada periode ini Desa Botoputih dipimpin oleh Suwito dan dibantu oleh carik Tukimin

8. Periode tahun 1968 s/d 1978 (10 tahun)

Pada periode ini Desa Botoputih dipimpin oleh Marjo Suwito dan dibantu oleh carik Yasir

9. Periode tahun 1978 s/d 1991 (13 tahun)

Pada periode ini Desa Botoputih dipimpin oleh Yasir dan dibantu oleh carik Prayitno

10. Periode tahun 1991 s/d 2007 (16 tahun)

Pada periode ini Desa Botoputih dipimpin oleh Tulus Sutaslan dan dibantu oleh carik Sunyoto

11. Periode tahun 2007 s/d sekarang (9 tahun)

Pada periode ini Desa Botoputih dipimpin oleh Misni dan dibantu oleh carik Budi Utomo